Title: Shinku (Chapter 2)
New Character: Paman Hikaru . pamannya Irumi & Keito
Nona Takaki . tunangannya Paman Hikaru
Kakek Johhny . kakeknya Irumi & Keito
"Hei sayang", siapa wanita aneh ini? Oh ternyata dia adalah tunangannya Paman Hikaru, namanya Nona Takaki, sekilas dilihat oleh kesan mata wanita ini mungkin lumayan keibuan, tapi Irumi tidak bisa membayangkan apa jadinya kalau Nona Takaki jadi seorang lelaki pasti sangat menggelikan, hari ini Irumi tertawa di dalam hatinya, dia sedang membicarakan tunangan pamannya.
"Hikaru, sepertinya kita sehati. Kau bawa keponakan, aku juga bawa... Sebentar ya, kusuruh masuk", dengan begitu keponakan Nona Takaki juga masuk.
"Ini dia keponakanku", Irumi menganga.
"Hah, Ryutaro??"
"Irumi???"
"Oh Ryutaro, jadi ini Irumi yang kau bicarakan itu". Hari itu terjadi banyak keanehan diantara Irumi dan Ryutaro di pertemuan tersebut. Karena Ryutaro tidak mau mengganggu bibinya, dia dan Irumi berencana keluar untuk jalan-jalan.
Di dalam hati Irumi, dia sebenarnya ingin bertanya pada Ryutaro mau ke mana mereka tanpa arah, kalau begini terus Irumi tidak bisa mengenal Ryutaro lebih dalam lagi. Tapi ketika Irumi ingin mengatakan sesuatu, Ryutaro juga ingin berbicara.
"Silahkan, kamu saja dulu"
"Tidak, kamu saja", Irumi jadi semakin malu kali ini, dia terdiam dan Ryutaro berbicara,
"Mau ke mana kita, Irumi?", ternyata apa yang mau mereka tanyakan sama, Irumi tertawa kecil.
"Kenapa tertawa?"
"Tidak apa apa", di sinilah kesempatan Irumi, ia bisa mengajak Ryutaro ke manapun ia suka.
"Bagaimana kalau ke kedai es krim?"
"Baiklah, kamu suka es krim ya?", Irumi tak akan pernah menyangka Ryutaro membawanya ke kedai es krim yang sangat besar, toko es krim Mitsuya, toko itu terkenal di Chiba.
Mereka memesan es krim dan duduk di tempat yang telah disediakan, tapi tiba-tiba...
"Irumi? Kamu juga di sini?"
"Kakak!?", di kedai es krim itu ternyata juga ada Keito dan Izuna, mereka juga sedang makan es krim di Kedai Mitsuya. Akhirnya mereka berempat mengambil yang sama dan mulai mengobrol. Kini Izuna ngobrol dengan Irumi, dan Keito ngobrol dengan Ryutaro. Tak disangka hari ini semuanya berjalan dengan lancar, mereka pulang ke rumahnya masing-masing.
"Izu, Ryu...bagaimana kencannya?"
"Kami tidak kencan ibu, kami kan belum pacaran dengan mereka", kata Ryutaro mengelak.
"Kecuali Kak Izu, dia mesra sekali dengan Kak Keito, mereka pasti sudah pacaran"
"Ryu! Kamu ini bicara apa sih?", Izuna dibuat malu oleh adiknya.
"Sudahlah, tak apa Izu, ibu makin senang akan itu... Oh ya besok Bibi Takaki akan bawa tunangannya ke sini, mereka akan segera menikah, mungkin kalian akan jadi pengiring pengantinnya", kata Nyonya Yamada memberitau.
Keesokan harinya, keluarga Nakaryuto tambah tidak mempercayainya karena Nona Takaki membawa tunangannya beserta keluarga Yurimoto untuk memperundingkan masalah pernikahan, keluarga ini tidak mengajak ibunya melainkan sang ayah, karena ibu ibu mereka sudah meninggal tinggal ayahnya mereka yang rencananya akan jadi penghulu yaitu Tuan Johnny. Irumi dan Keito biasa memanggilnya Kakek John. Kakek John sangat baik, dia orang yang sangat makmur, dia punya tanah dan beberapa perusahaan di Inggris. Maka tak heran keluarga Yurimoto bolak-balik ke Inggris untuk mengurus perusahaan.
"Papah! Pah!", Nyonya Yama memanggil-manggil Tuan Yuto yang sedang dipijat Ryutaro. Semalam mereka berdua kelelahan menonton pertandingan baseball dan taruhan kalau Tuan Yuto yang kalah dia harus harus bersedia menggendong Ryutaro seperti naik kuda-kudaan, tapi kalau Ryutaro yang kalah dia harus memijit ayahnya, karena hasilnya seri mereka berdua melakukan hal konyol itu..
"Ada apa sayang?"
"Keluarga Yurimoto datang beserta Tuan Johnny!"
"Apaa!?", Tuan Yuto segera bangkit dari posisinya. Dia kebingungan sekarang, dia benar-benar belum siap untuk menemui mereka, karena Tuan Yuto sendiri juga belum mandi.
"Mah, bilang kepada mereka papah sebentar lagi datang"
"Baiklah. Ryu, tolong bangunkan Izu, suruh dia siapkan kudapan untuk keluarga Yurimoto", lebih sial lagi hari ini Izuna belum bangun, padahal dia tau diluar keluarga Yurimoto sudah rapi dan menunggu kedatangan mereka.
"Kak bangun kak, kakak...", Ryutaro berusaha membangunkannya.
"Hei, kenapa kamu kemari?"
"Ibu menyuruhmu menyiapkan kudapan, keluarga Yurimoto datang bersama Tuan Johnny"
"Apa!!? Aduh..aku belum mandi~ Apa kata Keito nanti", Izuna berpikir dia mengambil jalan terbaik, dia serahkan urusan kudapan pada adiknya, sedangkan dia mencari cara untuk mandi di toilet karena ayahnya berendam cukup lama.
Toilet ada di posisi depan, sekarang bagaimana caranya agar Izu tidak ketahuan. Dia mengendap-endap masuk ke sana, kasihan dia tidak berendam, dia hanya membilas tubuhnya dengan kran kecil yang ada di toilet.
Sedangkan Ryutaro kebingunngan, dia mencari gula untuk membuat minuman, dan akhirnya ketemu. Dia mengeluarkan kue dango dan mencoba memasak mie rasa coklat yang waktu itu pernah memenangkannya dalam sebuah kontes, rencananya dia ingin berikan itu pada Tuan Johnny sebagai hidangan spesial.
"Bibi Yama, mana toiletnya?", Keito yang ingin buang air menuju ke toilet. Tapi apa yang kalian pikirkan? Setelah dia buka pintunya keduanya saling berteriak,
"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa........", baru saja Keito telah melihat Izuna mandi.
"Apa itu? Apa tadi Izuna? Tidak mungkin, dia mandi di toilet..."
"Tidak mungkin, gawat Keito melihatku mandi di toilet, sangat memalukan...hwaaaaaaaa...."
Yang lain gaduh, tapi tidak dengan Ryutaro, dia bangga dengan hasil karyanya, dia bawa semua kudapan ke meja tamu.
"Silahkan"
"Wah, ini semua Ryutaro yang buat, kau memang sangat hebat", Nyonya Chinen memuji cara Ryutaro ini.
"Biar kucoba minumannya", kata Tuan Daiki mendahului. Ryutaro yakin Tuan Daiki akan bilang "Ini enak!"
Tapi semuanya berubah jadi malapetaka.
"Cuih, minuman apa ini!!? Rasanya asin", gawat...pasti Ryutaro salah memasukkan gula, tapi yang ia masukkan malah garam, semuanya jadi kacau. Tapi Irumi hanya tertawa kecil, dia suka melihat Ryutaro begini.
"Aduh, maaf Tuan Daiki. Ryu! Harusnya kan Izu yang buat, kenapa jadi kamu?"
"Dia-dia di toilet bu", Nyonya Yama khawatir apa yang terjadi pada Izu, anaknya. Tadi ia membiarkan Keito menuju toilet.
"Silahkan Tuan Johnny coba yang ini", ini dia yang ditunggu-tunggu. Setelah dia coba....
"Ini lumayan enak, apa ini Ryu?"
"Itu sebenarnya mie shoba"
"Ryu! Ibu kan sudah bilang jangan memasaknya lagi...!", tuan Johnny tersenyum kecil, aku yakin dia ingin muntah.
"Nyonya Yama, saya ijin keluar sebentar, sepertinya telepon saya bunyi"
Sebenarnya tidak hanya beliau ingin memuntahkan mie itu dari mulutnya, tapi Tuan Johnny tidak suka masakan anehnya.
(To be continue...)
0 komentar:
Posting Komentar